Permainan Ta’ Patung

Nama permainan ini ada yang mengenal dengan nama ta’ Patung , patung-patungan, putri salju dll. Cara bermainya pun mungkin agak berbeda tetapi intinya pasti sama. Sedangkan yang akan kita bahas sekarang adalah…??? Yap.. betul sahabat versi putri salju.

Cara Bermain

Permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan Pemain yang di butuhkan dalam permainan ini semakin banyak semakin baik, minimal 5 orang agar permainan ini semakin hidup. Area yang luas juga diperlukan karena permainan ini intinya adalah bermain kejar-kejaran.

Permainan di mulai dengan anak-anak membentuk lingkaran dan salah seorang anak menunjuk-nunjuk anak yang ikut bermain sambil bersama menyayikan lagu wajib permainan ini:

Ma.. ma pergi, pa..pa pergi
ku duduk manis melihat tali
ku gantung diri talinya putus
digigit tikus tikusnya empat
pak jamal lewat lewat kuburan
melihat pocong berbaju putih
putih-putih melati alibaba
merah merah delima pinokio
siapa yang baik hati cinderella
tentu di sayang mama
burung iri burung irian
putri salju berubah menjadi patung

setelah lagu selesai dinyanyikan, pemain yang ketunjuk pada “menjadi patung” dia di nyatakan “dadi” lau tugasnya menghitung 1-10 sedangkan pemain yang lain harus mengikuti hitungan dari nyang “dadi” tadi. Dengan peraturan seperti ini:

Pada hitungan 1-10 mereka tidak boleh bergerak atau tersenyum sampai kelihatan giginya. Para pemain setiap hitingan harus berganti gaya misalnya pada hitungan 1 (ada yang duduk , berdiri, tangan diatas,dll), pada hitungan 2 harus ganti gaya lagi(misal yang tadi tanganya di atas menjadi di bawah) dan seterusnya sampai hitungan ke 10.

Sedangkan tugas dari pemain yang “dadi” selain menghitung sampai sepuluh adalah menggangu atau menggoda pemain yang lain agar tertawa atau bergerak, karena kalau ada pemain yang bergerak maka tugasnya akan di gantikan.

Setelah hitungan sampai 10 selesai, pemain yang “dadi” dinyatakan kalah. Permainan kejar-kejaran pun di mulai. Pemain yang kalah harus mengejar pemain lain dan menyentuhnya untuk menggantikan dirinya sebagai yang kalah. Pemain akan lari berhamburan, mereka tidak akan kena apabila tidak bergerak atau berpura-pura menjadi patung, maka pemain yang kalah akan mengejar pemain yang lain. Cuma, ketika jadi patung, pemain juga gak bisa tiba-tiba gak jadi patung lagi. Untuk menghentikan pemain dari ’jadi patung’, seorang teman harus ’membangunkan’ pemain yang jadi patung tadi dengan cara menyentuh dan teriak ’BANGUN!’. Baru abis itu para pemain bisa lari-larian lagi.

Yang kasihan kalo semua pemain udah jadi patung, dan tinggal satu pemain yang dikejar-kejar terus sama yang jaga, dan kita gak bisa bangunin temen-temen yang lain, karena dihalang-halangin sama yang jaga. Kalo ini yang terjadi, biasanya kejar-kejarannya berlanjut sampai jauh ATAU akhirnya kita kena – gantian jaga, dan temen-temen yang lain dibangunin sama temen kita yang udah berganti peran itu. Begitu seterusnya permainan pun terus dilanjutkan yang di iring dengan tawa anak-anak yang renyah.....

4 komentar:

Anonymous said...

huaaaaa keren dapet dari mana info kaya gini
ngemeng2 tadi tiba2 gw ma temen2 gw ngomongin permainan domikado. kita tumbuh di kota yg berbeda tapi punya permainan yang sama, kok bisa yaaa...sebenernya yang memperkenalkan mainan itu siapa yaaa kenapa bisa tersebar kemana2 hehehehehe penasaran

pradipha said...

wah jadi inget masA kecil

Arif Adi Wibowo said...

Itu permainan pertama kali main pas kelas 1, terakhir kali dimainkan pas aku kelas 4, dan semakin lama semakin jarang karena kehadiran HP dan game COC saat itu:(

Unknown said...

Kayak di squid game