Permainan Gebok

Permainan rakyat Betawi yang dulu banyak dilakukan oleh anak-anak sambil menggembala (angon) ternak-ternaknya. Disebut gebok, ada hubungannya dengan kata tabok (pukul) sebab pemain yang berhasil ditangkap akan dipukul (ditabok). Banyak dikenal di daerah Gandaria, biasanya dimainkan oleh 8-10 anak berumur 9-12 tahun. Perlengkapan yang dibutuhkan mencakup arena permainan (lapangan), pancak, tambang (tali), baju/ kemeja pemain, dan daun pisang kering/kembang rumput. Pancak berupa sebatang kayu dengan panjang sekitar 50 cm yang ditancapkan ke dalam tanah sampai cukup kuat untuk tempat mengikatkan tali/tambang sebagai gantungan baju dari para pemain. Baju-baju ini nantinya akan diperebutkan. Tali biasanya mempunyai panjang antara 1/2 m dan diambil dari ikat ternak yang sedang dilepas di tanah lapang. Sedang daun pisang kering/kembang rumput berfungsi sebagai pengundi. Daun pisang kering dirobek sebanyak jumlah pemain. Salah satu alat pengundi dibundel ujungnya kemudian digenggam salah seorang pemain. Semua peserta harus mengambil satu persatu. Siapa yang mendapat daun yang dibundel maka dialah yang harus jaga.



Pemain yang jaga tak perlu membuka bajunya, harus berdiri di ujung tali dan memegang tali tersebut dan tidak boleh berdiri di dekat pancak karena akan memudahkannya menangkap pemain lain yang akan mengambil baju di atas pancak. Pemain lain berusaha mengambil baju yang ada di atas pancak. Kadang bisa secara berbarengan berlari mendekati pancak kayu untuk mengambil baju. Biasanya penjaga harus bisa menangkap setiap pemain yang berusaha mendekat. Pemain yang tertangkap terakhir harus siap-siap disabet dengan baju oleh anak yang lain. Setelah baju yang diletakkan di pancak sudah terambil semua. Pemain yang

0 komentar: