Permainan Pacet

Permainan tradisional Pacet ini dahulunya banyak di mainkan oleh anak-anak di daerah lampung dan sekitarnya. Permainan biasa dilakukan baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan dan dimainkan oleh sekurang-kurangnya dua orang atau lebih tergantung dari versi permainannya. Usia permainan berkisar antara 7 – 13 tahun.

Permianan ini adalah permainan karet dalam lingkaran. Bila seseorang dalam menembak karet yang berada dalam lingkaran tersebut ternyata karetnya berhasil keluar, tetapi alat penembak (gaconnya) terus menyenggol kaki kawan/ lawan sepermainan atau penonton, maka dia berhak kembali menembak karet-karet taruhan yang ada dalam lingkaran. Jadi yang dikatakan pacet di sini adalah bila sewaktu menembak, alat penembak terkena orang lain.


Jalannya Permainan


Permainan ini dimulai setelah masing-masing peserta, misalnya tiga orang, masing-masing melemparkan gacon (alat penembaknya) dari dekat lingkaran ke garis tempat menembak sebagai berikut
a. Gacon yang paling dekat dengan garis mendapatkan urutan nomor satu dalam menembak.
b. Gacon yang tepat di garis mendapat urutan main/ menembak paling akhir. Ataupun boleh juga gacon yang lepas lewat garis mendapat urutan terakhir.
c. Gacon yang tidak mencapai garis mendapat urutan kedua. Kalau misalnya hanya ada tiga pemain yaitu A, B, C. Bila gacon si A jatuhnya dekat betul dengan garis, dia mendapat urutan pertama. Gacon si B misalnya ternyata tepat jatuhnya di atas garis maka dia mendapat urutan terakhir ; melihat keadaan letak gacon kawan-kawannya, si C melemparkan gaconnya garis untuk memperoleh urutan pemain kedua.


Untuk jelasnya pada halaman berikut ini digambarkan skets permainan serta posisi gacon masing-masing dan memperoleh urutan pemain. Berdasarkan mufakat, ditentukan beberapa buah karet gelang yang menjadi taruhan, misalnya ditentukan 10 buah bagi masing-masing peserta sehingga jumlah karet yang ditaburkan di dalam lingkaran ada 30 buah. Sekarang si A yang mendapat urutan pertama menembak (melempar) karet dalam lingkaran dari garis tembak, ternyata misalnya ada karet yang keluar lingkaran. Untuk karet-karet yang keluar yang boleh diambil adalah karet-karet yang keluar dengan ukuran jarak dari garis lingkaran sepanjang satu tekukan ruas atau jari jempol tangan kalau taruhan sedikit, dan selebar lingkaran karet dari garis lingkaran bila taruhan banyak.
Bila ada karet yang berhasil didapat oleh si A dari lemparan yang pertama tdi, dia berhak melanjutkan melempar/ menembak dari tempat berhentinya gacon pada tembakan pertama tadi.


Demikianlah seterusnya si A berhak terus menembak karet selagi karet-karet taruhan masih ada dalam lingkaran. Kalau dalam penembakan selanjutnya si A tidak berhasil, maka pemain kedualah yang menembak dari garis tembak. Bila karet-karet taruhandalam lingkaran sudah habis semua, permainan dimulai lagi dari awal, yaitu mencari urutan menembak, mengisi karet taruhan, dan seterusnya.


Bila si A dalam menembak pertama tadi (dari garis tembak), karet keluar lingkaran tetapi gaconnya nyelonong lalu menyenggol kaki kawan sepermainan ataupun kaki penonton hal inilah yang dikatakan pacet dan si A boleh menembak kembali tetapi dari garis tembak.


Kalau dalam tembakan pertama tadi oleh si A tidak ada karet yang keluar, sedang gaconnya menyenggol kaki lawan atau penonton, juga dikatakan pacet dan berhak kembali menembak dari garis tembak tetapi dengan giliran terakhir asal karet taruhan dalam lingkaran masih ada.
Kalau dalam tembakan pertama tadi oleh si A tidak ada karet yang keluar lingkaran, maka gaconnya tidak boleh diangkat/ dipindahkan dari tempat jatuhnya. Hal ini karena bila dia mendapat gaconnya tersebut. Selanjutnya kalau si A gagal, giliran si C yang bermain.


Bila dianggap si C lebih mudah menembak gacon si A dari pada menembak karet-karet dalam lingkaran, maka dia lalu menembak gacon si A lebih dahulu sebagai batu loncatan untuk menembak lingkaran baila gacon si A berhasil dikenai gacon si C, maka si A dinyatakan mati (tidak berhak lagi dalam permainan babak tersebut). Berarti tinggallah si C dan si B yang memperubuyka karet-karet yang masih ada dalam lingkaran. Setelah si A dinyatakan mati, si C lalu melanjutkan permainannya. Dia kini lebih mudah menembak lingkaran karena lebih dekat. Kalau dalam penembakan-penembakan karet oleh si C berhasil terus sampai habis semua karet taruhan dalam lingkaran, permainan babak tersebut selesai. Berarti dalm hal ini si B yang mendapat urutan terakhir tidak sempat bermain dan permainan dimulai lagidengan taruhan yang baru.

0 komentar: