Anak-anak biasanya tidak membuat sendiri dolanan tradisional jenis satu ini, melainkan membeli di pasar tradisional atau pedagang mainan keliling. Namun begitu saat ini sudah tidak banyak pasar-pasar tradisional maupun pedagang mainan keliling yang menjual jenis mainan ini karena terdesak oleh mainan jenis modern yang lebih awet. Tentu selain itu pembuat mainan ini juga sudah langka mengingat prospek penjualannya yang agak seret. Tetapi kadang-kadang, tidak disangka kita masih bisa menjumpai seorang pedagang mainan tradisional menjajakan dolanan ini.
Memang jenis mainan satu ini jika dibandingkan dengan jenis dolanan yang lebih modern kalah jauh. Dari bahannya saja, sudah berbeda. Dolanan rebana-rebanaan tradisional ini terbuat dari gerabah dan kertas semen yang tentu mudah rusak, walaupun harganya masih sangat terjangkau untuk ukuran sekarang. Sementara mainan modern lebih awet dan praktis. Selain itu, produksi dolanan tradisional tadi sudah sangat langka, berbeda dengan dolanan modern yang banyak diproduksi oleh pabrik. Di samping itu suara yang ditimbulkan dari mainan tradisional hanya monoton “tung tung” saja sehingga anak-anak di zaman sekarang kurang tertarik dengan jenis mainan tradisional tersebut.
Namun begitu, tidak berarti mainan tradisional ini sudah tidak bisa ditemui di masyarakat sekarang. Selain masih ditemukan di sekeliling kita, walaupun sudah jarang, mainan tradisional rebana-rebanaan ini juga kadang masih dikoleksi oleh museum atau institusi lain yang peduli terhadap mainan tradisional, khususnya di masyarakat Jawa. Tentu selain bentuk benda aslinya, bisa ditemukan dalam bentuk dokumentasi lain, seperti foto atau berupa audio visual.
No comments:
Post a Comment
Mari kita lestarikan permainan anak tradisional indonesia, minimal dengan meninggalkan komentar di postingan ini. Dengan meninggalkan komentar itu tandanya sahabat peduli dengan permainan anak tradisional