Permainan Makahi


Makahi mengandung arti ‘bela diri’, yaitu suatu dasar-dasar pembelaan diri yang nantinya akan digunakan untuk permainan-permainan yang lebih besar lagi. Orang dapat menyebutnya bela diri, karena sifat permainan ini membela diri dari serangan seorang lawan dan dapat pula ia menyerang lawannya sendiri. Permainan ini ada di daerah Halmahera, Kabupaten Maluku Utara. Tujuan dari permainan makahi adalah untuk melatih keterampilan menyerang dan mengatasi setiap penyerangan.

Permainan makahi dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa pria. Jumlah pemain terdiri dari dua orang (satu pasang) untuk sekali bermain. Jalannya permainan akan diawasi oleh pengawas (orang dewasa) yang dianggap cakap dan berwibawa, yang dapat membuat pemain mematuhi aturan permainan yang berlaku.


Permainan makahi dilakukan sewaktu terang bulan setiap bulan Ramadhan, di atas pasir putih pesisir pantai atau di halaman rumah. Makahi tidak memerlukan alat-alat apapun kecuali tangan. Mereka hanya mempergunakan tangan kanan dan tangan kiri sebagai pedang dan perisai.


Aturan Permainan:
1. Pengundian nomor urut pemain yang nantinya harus berhadapan.
2. Setiap pemain tidak boleh memakai benda-benda yang tajam atau memakai cincin yang dapat membahayakan lawan.
3. Pemain tidak boleh memakai alas kaki dan harus mengenakan kain pengikat pinggang.


Setelah semua aturan dilaksanakan, maka permainan pun dimulai. Pengawas akan mengundang dua orang pemain yang nomor urutnya telah diundi untuk masuk ke arena untuk diperiksa kondisi fisiknya, dan meneliti apakah ada barang-barang yang tidak boleh dibawa peserta.
Setelah semua selesai, pertandingan pun dimulai. Kedua peserta akan saling menyerang dengan menggunakan tangan kanan sebagai pedang dan tangan kiri sebagai perisai. Bagi pemain yang dapat memotong lawannya maka ia akan mendapatkan satu poin yang nantinya akan dijumlahkan setelah waktu pertandingan dinyatakan berakhir. Menang atau kalahnya seseorang ditentukan oleh banyak sedikitnya poin yang didapat. Bagi pemain yang banyak memotong lawannya, maka ia akan banyak mengumpulkan poin dan dinyatakan sebagai pemenangnya.


No comments:

Post a Comment

Mari kita lestarikan permainan anak tradisional indonesia, minimal dengan meninggalkan komentar di postingan ini. Dengan meninggalkan komentar itu tandanya sahabat peduli dengan permainan anak tradisional