Belakangan ini dunia anak mulai bergeser dari kodratnya, hal tersebut terlihat dari banyaknya tuntutan yang di berikan orang tua pada anak sehingga anak-anak kehilangan masa kecilnya, ataupun juga dari faktor luar yaitu banyaknya pengaruh media terutama televisi yang memberikan pengaruh negatif terhadap perilaku anak. berikut ini merupakan sajian khusus dari permata-nusantara.blogspot.com di persembahkah untuk keluarga di indonesia,
Dunia anak-anak identik dengan waktu bermain yang panjang dan hari yang penuh senang-senang. Melihat keceriaan yang mereka miliki, apakah anak-anak masih butuh liburan?
Sepulang sekolah, anak-anak bisa langsung melempar tas dan berlari keluar rumah untuk bermain bersama teman-temannya. Beragam permainan dimainkan atau diciptakan, seakan takkan kehabisan ide. Saat di rumah pun, mereka bisa mengimajinasikan setiap sudut untuk menjadi media permainannya.
Di tengah keceriaan dunianya, ternyata anak-anak masih butuh liburan. Jika orang dewasa disibukkan dengan rutinitas bekerja, maka anak-anak memiliki rutinitas juga yaitu sekolah, demikian diungkapkan seorang Psikolog Anak dan Remaja, Alzena Masykouri kepada detikTravel, Kamis (14/6/2012). Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga butuh waktu sendiri untuk liburan.
"Seperti manusia pada umumnya, anak juga membutuhkan waktu khusus untuk terlepas dari rutinitas," ujar Alzena.
Mengajak anak liburan juga butuh perhatian khusus. Orangtua tidak bisa sembarangan memilih destinasi liburan jika ingin pergi bersama anak. Mencari tujuan yang kira-kira bersahabat dengan anak adalah salah satu hal yang wajib dipertimbangkan para orangtua. Umur anak juga menjadi pertimbangan pemilihan destinasi.
"Usia anak adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan orangtua. Beda usia, bisa jadi beda kegiatan yang diminati oleh anak," kata Alzena.
Menurut Alzena, anak-anak yang terbilang masih kecil bisa diajak ke taman bermain atau ke museum. Rentang waktu liburan yang tidak terlalu lama dan banyaknya kegiatan yang bisa menstimulus otak dan tubuh anak, jadi poin penting yang harus diperhatikan. Sedangkan anak yang sudah lebih besar atau menginjak masa remaja bisa diajak ke destinasi yang lebih menantang.
Alzena menambahkan, mengajak anak remaja trekking ke perbukitan atau snorkeling di lepas pantai bisa jadi ide yang menarik. Namun ada baiknya juga Anda mengenal dengan baik minat masing-masing anak, sehingga mereka bisa ikut larut dalam keceriaan liburan. Jangan sampai, anak malah asyik sibuk sendiri dengan gadget atau barang favoritnya dan tak memperhatikan tujuan liburan.
Sebaiknya, anak-anak bisa menguasai keterampilan baru setelah menghabiskan liburan. Keterampilan baru bisa didapat di mana saja. Misal, anak bisa belajar melipat alas duduk setelah piknik di tepi pantai. Inti dari liburan bagi anak-anak adalah mereka bisa belajar banyak hal sambil bersenang-senang.
demikan sajian khas redaksi semoga dapat memberikan manfaat, artikel bersumber dari detik.com
No comments:
Post a Comment
Mari kita lestarikan permainan anak tradisional indonesia, minimal dengan meninggalkan komentar di postingan ini. Dengan meninggalkan komentar itu tandanya sahabat peduli dengan permainan anak tradisional