Kaghati Dimuseumkan di Italia

Kaghati Dimuseumkan di Italia, Hal yang sangat membanggakan jika kaghati atau layang-layang produk Muna dikagumi bangsa lain, apalagi sampai disimpan di museum untuk diabadikan. Ini seperti dilakukan Walikota Servia, Italia menyimpan kaghati dalam ukuran kecil di museumnya.



“Saat baru – baru ini, kami mengikuti festival Kebudayaan nasional di Negara Italia, banyak layang – layang yang berukuran kecil dipajang di depan ruang tamu mereka. Dan setiap negara yang mengikuti iven tersebut, semua memiliki benda sejarah itu. Saat pertukaran cindera mata, salah satu walikota yang ada di negara tersebut yakni Walikota Servia, layang - layang kamanu – manu atau yang berukuran kecil, diambilnya dan di museumkan di Kota tersebut,” kata Kadis Pariwisata Muna, Hasanuddin Rabali, di ruang kerjanya, kemarin.

Bukan hanya itu, yang mengembirakan juga di acara festival yang mulai dilaksanakan awal Mei 2009, Muna terpilih jadi juara I, di lomba kaghati mengalahkan beberapa negara lainnya. Padahal menurut Hasanuddin, kaghati atau layang-layang dari negara lain model dan coraknya tidak kalah dengan kaghati Muna.



Atas dasar itulah, sehingga Italia merekomendasikan kepihaknya, agar tetap menjaga keaslian kaghati Muna. Termasuk Gua Sugi Pattani yang terletak di Kecamatan Lohia, Muna. Dimana didalamnya tergambar kaghati.

“Gua Sugi Patani, sangat disakralkan oleh Negara Italia. Yang mana Negara tersebut pernah menyelidiki sejara Kaghati di daerah itu. Saat itu, beberapa negara yang ada di dunia ini banyak yang memperdebatkan, peristiwa pertama kalinya layang – layang ditemukan itu berasal dari mana. Dan dalam penelitiannya negara itu, bahwa sejarah Layang – layang pertama kali ada di dunia adalah berasal ari daerah Muna, yang bertempat di Gua Sugi Patani, serta itu memang terbukti dengan cerita yang ada di dinding gua tersebut,” ungkap Hasanuddin.

Selain Italia, kaghati Muna juga di museumkan Perancis. Ini dilakukan setelah Muna dapat juara I pada lomba yang sama di Perancis. “Buktinya salah satu benda sejarah yang diperdebatkan oleh beberapa negara yang ada di dunia, Kaghatilah yang sekarang ini telah di museumakn di Museum Negara Perancis,” terangnya.

Sekedar diketahui Muna mengikuti kegiatan itu atas undangan yang diberikan oleh salah satu organisasi swasta yang ada di Asia yakni Ligong. Undangan itu berisi Muna yang mewakili Negara Indonesia untuk mengikuti perlombaan Seni Budaya tradisional di Negara Italia. Utamanya tari tradisional dan Kaghati atau Layang – layang

sumber : http://radarbuton.com

No comments:

Post a Comment

Mari kita lestarikan permainan anak tradisional indonesia, minimal dengan meninggalkan komentar di postingan ini. Dengan meninggalkan komentar itu tandanya sahabat peduli dengan permainan anak tradisional