Sang Legenda KAGHATI
Layang-layang Kaghati telah terbang tinggi mengangkasa, tak seorangpun mampu menurunkanya....Dia terbang bagai memiliki roh, dia berlenggok bagai seorang gadis cantik menari-nari diantara pengagum-pengagum keindahan. Kaghati menjadi primadona pada Festival Layang-layang Internasioanl di Raha Kabupaten Muna juli 2008.
Perahu Terbang
Seorang peserta Festival Layang-layang Internasioanl sedang mendemonstrasikan "Perahu Terbang" nya. Ternyata masyarakat Muna bukan saja membuat layangan dari Daun Kolope untuk Kaghati, tapi ada juga yang membuat layangan dari bahan baku kertas uang yakni pelepa pisang abaca (musa textilis nee). Pisang Abaca tumbuh subur di Kabupaten Muna.
Layang-layang-Kaghati
Mr. Jhon Gordon dan istri peserta Festival Layang-layang Internasional dari Australia sedang memperhatikan keunikan Kaghati yang terbuat dari daun gadung( discorea hyspida ) masyarakat Muna menyebutnya kolope. Selain bahan kolope sebagai pengganti kertas, Kaghati menggunakan rangka dari bambu.
No comments:
Post a Comment
Mari kita lestarikan permainan anak tradisional indonesia, minimal dengan meninggalkan komentar di postingan ini. Dengan meninggalkan komentar itu tandanya sahabat peduli dengan permainan anak tradisional