Yang dibutuhkan dalam permainan ini Cuma pecahan genteng atau yang sederajat untuk disusun keatas sehingga berbentuk menara dan bola kasti serta tenaga yang ekstra soalnya (tukan dah pake soalnya lagi) permainan ini membutuhkan tenaga untuk lari.
Gebokan. Ini biasanya menggunakan pecahan genteng yang disusun keatas sehingga berbentuk menara dan kemudian kita akan menjatuhkan susunan itu dari jarak jauh dengan bola kasti dan jika susunan itu terjatuh maka lawan harus menyusun kembali pecahan genteng kemudian mengambil bola kasti dan melempar bola kasti ke arah kita. Kemenangan ditandai dengan berdirinya menara pecahan genteng dan tubuh kita terkena bola kasti.
Sebelum bermain, anak-anak pada ngumpulin pecahan genteng. Biasanya batu yang digunakan adalah yang datar dan nggak terlalu besar jumlahnya sekitar 10 buah, yang bisa ditumpuk., batu-batu ini ditumpuk dan disusun jadi menara. Permainan di awali dengan hompipah. Bagi anak yang menang pertama dalam hompipah berhak melempar tumpukan pecahan genteng itu dari jarak jauh dengan bola kasti dan yang dalam hompipah tadi kalah harus menjaga tumukan pecahan genteng. Bila lemparan bola tidak mengenai tumpukan maka lemaran dillanjutkan oleh pemenang kedua dalam hompipah tadi dan yang jaga adalah pemain pertama yang tadi gagal mmegenai sasaran saat melempar. Dan seterusnya sampai tumpukan ambruk. Nah... ini dia yang seruuuuu..
Setelah tumpukan ambruk anak-anak yang tadi tidak menjaga cepat-cepat lari (biasanya batas untuk lari sudah ditentukan) karena si penjaga akan mengambil bola kasti yang tadi dipakai untuk melempar tumpukan kini akan digunakan untuk melempar temanya dan yang terkena lemparan harus menggatikannya untuk jaga dan melempar temanya. Selain harus lari anak-anak yang nggak jaga juga mempunyai tugas penting yaitu harus menyusun tumukan genteng. Intinya, tugas anak-anak yang nggak jaga adalah menyusun kembali tumpukan gpecahan genteng tersebut.
Anak yang jaga akan menghalangi proses rekonstruksi ulang menara ini (alah si putri, bahasanya……) dengan melempari mereka dengan bola tenis. Melempar bolanya ga boleh jalan, apalagi lari, hanya boleh melempar dari tempat berdiri/tempat memungut bola. Kalau kena, anak-yang-tidak-jaga-yang-kena bola akan tukeran dengan anak yang jaga, melanjutkan misi-menghalangi-rekonstruksi-menara-batu. Kalau menara berhasil disusun, permainan berakhir. Kalau permainan dilanjutkan, yang dapat giliran jaga adalah anak-jaga di permainan terakhir permainanpun akan terus berlanjut sampai hujan tiba(tiba dari mana?) atau mereka dicari orang tuanya karena sudah malam.
aku jadi ingat dulu, aku juga pernah main, tapi sekarang jarang ya yang main kayak gitu....
ReplyDeleteweeee.... jadi inget pas waktu masih SD nie permainannya... :)
ReplyDeleteMenjaga Sistem Imun
wah mau nge share ko ga bisa di copy yaaa?
ReplyDelete